Halo, selamat datang di "SandwichStation.ca"! Siap belajar sesuatu yang baru dan menarik? Kali ini, kita akan membahas tentang wawancara. Mungkin kamu pernah mengikuti wawancara kerja, atau sekadar melihat di televisi. Tapi, tahukah kamu apa sebenarnya definisi wawancara menurut para ahli?
Seringkali, kita menganggap wawancara hanya sebagai sesi tanya jawab biasa. Padahal, proses ini jauh lebih kompleks dan terstruktur. Wawancara adalah alat penting dalam berbagai bidang, mulai dari rekrutmen, penelitian, hingga jurnalistik. Memahami pengertian wawancara secara mendalam, terutama menurut para ahli, akan memberikan kita perspektif yang lebih luas.
Nah, dalam artikel ini, kita akan mengupas tuntas pengertian wawancara menurut para ahli. Kita akan membahas definisi dari berbagai sudut pandang, jenis-jenis wawancara, tujuan, hingga tips sukses menjalani wawancara. Jadi, simak terus ya! Dijamin, setelah membaca artikel ini, kamu akan punya pemahaman yang komprehensif tentang wawancara.
Mengapa Penting Memahami Pengertian Wawancara Menurut Para Ahli?
Memahami pengertian wawancara menurut para ahli itu penting banget, lho. Kenapa? Karena definisi dari para ahli memberikan kita landasan teoretis yang kuat. Dengan begitu, kita bisa memahami esensi dari wawancara, tujuan dilakukannya, dan bagaimana cara melaksanakannya dengan efektif.
Bayangkan, kalau kita hanya tahu wawancara sebatas tanya jawab, kita mungkin tidak akan mempersiapkan diri dengan baik. Kita tidak akan tahu bagaimana menyusun pertanyaan yang berkualitas, bagaimana menggali informasi yang relevan, atau bagaimana menanggapi jawaban narasumber dengan tepat.
Dengan memahami definisi dari para ahli, kita bisa meningkatkan kemampuan kita dalam melakukan atau mengikuti wawancara. Kita bisa menjadi pewawancara yang handal, atau narasumber yang memberikan informasi yang berbobot. Jadi, jangan remehkan pentingnya memahami pengertian wawancara menurut para ahli, ya!
Ragam Definisi Wawancara Menurut Para Ahli
Definisi Secara Umum
Secara umum, wawancara sering diartikan sebagai percakapan antara dua orang atau lebih, yang bertujuan untuk mendapatkan informasi. Namun, para ahli memberikan definisi yang lebih detail dan spesifik.
Salah satu definisi yang sering dikutip adalah dari Stewart dan Cash (2012) yang menyebutkan bahwa wawancara adalah proses interaksi dalam bentuk tanya jawab antara pewawancara dan narasumber untuk tujuan tertentu. Definisi ini menekankan pada interaksi dan tujuan yang jelas dalam wawancara.
Kemudian, ada juga definisinya Robert Kahn dan Charles Cannell (1957) yang menyatakan bahwa wawancara adalah percakapan yang bertujuan yang dilakukan oleh dua orang atau lebih. Definisi ini menekankan bahwa wawancara itu terencana dan bertujuan.
Sudut Pandang Komunikasi
Dari sudut pandang komunikasi, wawancara dapat dilihat sebagai proses pertukaran pesan antara pewawancara dan narasumber. Proses ini melibatkan pengiriman dan penerimaan pesan, serta interpretasi makna.
Ahli komunikasi, misalnya, Wilbur Schramm, melihat wawancara sebagai salah satu bentuk komunikasi interpersonal yang efektif. Dalam konteks ini, keberhasilan wawancara sangat bergantung pada kemampuan pewawancara untuk membangun hubungan yang baik dengan narasumber dan menciptakan suasana yang kondusif untuk berbagi informasi.
Komunikasi yang efektif dalam wawancara melibatkan kemampuan mendengar aktif, mengajukan pertanyaan yang jelas dan relevan, serta memberikan umpan balik yang tepat.
Sudut Pandang Psikologi
Dari sudut pandang psikologi, wawancara dapat dilihat sebagai alat untuk memahami perilaku, pikiran, dan perasaan seseorang. Wawancara sering digunakan dalam setting klinis untuk mendiagnosis masalah psikologis, atau dalam setting organisasi untuk mengevaluasi potensi karyawan.
Ahli psikologi seperti Anastasi dan Urbina (1997) menekankan pentingnya validitas dan reliabilitas dalam wawancara psikologis. Ini berarti bahwa wawancara harus mampu mengukur apa yang seharusnya diukur (validitas) dan memberikan hasil yang konsisten (reliabilitas).
Selain itu, pewawancara harus memiliki keterampilan interpersonal yang baik untuk menciptakan suasana yang nyaman dan membangun kepercayaan dengan narasumber.
Jenis-Jenis Wawancara dan Kegunaannya
Wawancara itu banyak jenisnya, lho! Masing-masing jenis memiliki tujuan dan teknik pelaksanaan yang berbeda. Berikut beberapa jenis wawancara yang umum digunakan:
Wawancara Terstruktur
Wawancara terstruktur adalah jenis wawancara di mana pewawancara menggunakan daftar pertanyaan yang telah disiapkan sebelumnya dan diajukan secara berurutan kepada semua narasumber. Jenis wawancara ini cocok digunakan ketika ingin membandingkan jawaban dari berbagai narasumber secara objektif.
Keuntungan dari wawancara terstruktur adalah prosesnya lebih efisien dan hasilnya lebih mudah dianalisis. Namun, kekurangannya adalah kurang fleksibel dan kurang memungkinkan pewawancara untuk menggali informasi lebih dalam.
Wawancara terstruktur sering digunakan dalam rekrutmen, terutama untuk posisi-posisi yang membutuhkan standar kualifikasi yang jelas.
Wawancara Tidak Terstruktur
Wawancara tidak terstruktur adalah jenis wawancara di mana pewawancara tidak menggunakan daftar pertanyaan yang baku. Pewawancara memiliki kebebasan untuk mengajukan pertanyaan secara spontan berdasarkan jawaban narasumber.
Jenis wawancara ini cocok digunakan ketika ingin mendapatkan informasi yang mendalam dan komprehensif dari narasumber. Keuntungan dari wawancara tidak terstruktur adalah lebih fleksibel dan memungkinkan pewawancara untuk menggali informasi yang relevan.
Namun, kekurangannya adalah prosesnya lebih memakan waktu dan hasilnya lebih sulit dianalisis. Wawancara tidak terstruktur sering digunakan dalam penelitian kualitatif dan konseling.
Wawancara Semi-Terstruktur
Wawancara semi-terstruktur adalah kombinasi antara wawancara terstruktur dan tidak terstruktur. Pewawancara menggunakan panduan pertanyaan umum, tetapi juga memiliki kebebasan untuk mengajukan pertanyaan tambahan berdasarkan jawaban narasumber.
Jenis wawancara ini memberikan fleksibilitas sekaligus tetap menjaga fokus pada topik yang ingin dieksplorasi. Keuntungan dari wawancara semi-terstruktur adalah menghasilkan data yang kaya dan detail, sambil tetap mudah dianalisis.
Wawancara semi-terstruktur sering digunakan dalam penelitian sosial dan evaluasi program.
Tips Sukses Melakukan dan Menghadapi Wawancara
Nah, sekarang kita bahas tips sukses, baik sebagai pewawancara maupun sebagai narasumber.
Tips Menjadi Pewawancara yang Handal
Pertama, persiapkan diri dengan baik. Pelajari latar belakang narasumber, susun daftar pertanyaan yang relevan, dan tentukan tujuan wawancara.
Kedua, bangun hubungan yang baik dengan narasumber. Ciptakan suasana yang nyaman dan terbuka, tunjukkan minat yang tulus terhadap cerita mereka.
Ketiga, dengarkan dengan aktif. Jangan hanya fokus pada pertanyaan berikutnya, tetapi benar-benar dengarkan apa yang dikatakan narasumber.
Tips Menjadi Narasumber yang Berkesan
Pertama, pahami tujuan wawancara. Cari tahu topik yang akan dibahas dan siapkan jawaban yang relevan.
Kedua, berikan jawaban yang jujur dan informatif. Jangan mencoba menyembunyikan informasi atau memberikan jawaban yang tidak akurat.
Ketiga, tunjukkan antusiasme dan kepercayaan diri. Berikan jawaban dengan jelas dan lugas, serta tunjukkan bahwa kamu memiliki pengetahuan dan pengalaman yang relevan.
Etika dalam Wawancara
Penting juga untuk selalu menjaga etika dalam wawancara. Hindari pertanyaan yang diskriminatif atau menyinggung, jaga kerahasiaan informasi yang diberikan oleh narasumber, dan berikan apresiasi atas waktu dan kontribusi mereka.
Tabel Perbandingan Jenis-Jenis Wawancara
Fitur | Wawancara Terstruktur | Wawancara Tidak Terstruktur | Wawancara Semi-Terstruktur |
---|---|---|---|
Pertanyaan | Terstruktur, baku | Spontan, fleksibel | Panduan umum, fleksibel |
Tujuan | Perbandingan objektif | Informasi mendalam | Fleksibilitas dan detail |
Analisis Data | Mudah | Sulit | Moderat |
Penggunaan | Rekrutmen | Penelitian kualitatif | Penelitian sosial |
Waktu | Lebih singkat | Lebih lama | Moderat |
Kesimpulan
Nah, itulah tadi pembahasan lengkap tentang pengertian wawancara menurut para ahli. Semoga artikel ini bermanfaat dan memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang wawancara. Ingat, wawancara bukan hanya sekadar tanya jawab, tetapi sebuah proses interaksi yang kompleks dan bertujuan. Jadi, persiapkan diri dengan baik dan jangan lupa untuk selalu menjaga etika dalam wawancara.
Jangan lupa kunjungi "SandwichStation.ca" lagi untuk mendapatkan informasi menarik lainnya! Sampai jumpa di artikel berikutnya!
FAQ: Pertanyaan Seputar Pengertian Wawancara Menurut Para Ahli
- Apa itu wawancara menurut ahli bahasa? Wawancara menurut ahli bahasa adalah proses komunikasi verbal yang bertujuan untuk mendapatkan informasi atau pendapat.
- Apa bedanya wawancara kerja dan wawancara penelitian? Wawancara kerja bertujuan untuk mengevaluasi kandidat karyawan, sedangkan wawancara penelitian bertujuan untuk mengumpulkan data untuk penelitian.
- Apa saja persiapan yang perlu dilakukan sebelum wawancara? Mempelajari topik, menyiapkan pertanyaan (untuk pewawancara), dan menyiapkan jawaban (untuk narasumber).
- Bagaimana cara membangun hubungan yang baik dengan narasumber? Ciptakan suasana yang nyaman, tunjukkan minat yang tulus, dan dengarkan dengan aktif.
- Apa pentingnya etika dalam wawancara? Untuk menjaga kepercayaan dan menghormati hak-hak narasumber.
- Apa itu wawancara daring? Wawancara yang dilakukan secara online menggunakan platform video conference.
- Bagaimana cara mengatasi gugup saat wawancara? Latihan, relaksasi, dan fokus pada tujuan wawancara.
- Apa yang dimaksud dengan wawancara behavioral? Wawancara yang berfokus pada perilaku masa lalu untuk memprediksi kinerja di masa depan.
- Apa perbedaan wawancara individu dan wawancara panel? Wawancara individu melibatkan satu pewawancara dan satu narasumber, sedangkan wawancara panel melibatkan beberapa pewawancara dan satu narasumber.
- Bagaimana cara mengajukan pertanyaan yang efektif dalam wawancara? Pertanyaan harus jelas, relevan, dan terbuka.
- Bagaimana cara memberikan jawaban yang berkesan dalam wawancara? Jawaban harus jujur, informatif, dan relevan dengan pertanyaan.
- Apa yang harus dilakukan setelah wawancara selesai? Mengucapkan terima kasih dan mengirimkan ucapan terima kasih tertulis.
- Mengapa penting memahami pengertian wawancara menurut para ahli? Karena memberikan landasan teoretis yang kuat untuk memahami esensi dan tujuan wawancara.